Rabu, 14 Juni 2017

Sewa Gedung Pernikahan Sudah Dibayar, Lalu Kenapa Asworo Habisi Calon Istri Sendiri? Baca sleengkapnya...



DOMINO206.COM - Sejak menjalin hubungan pada 9 Maret 2016 lalu, hubungan keduanya makin dekat dan serius.
Bahkan pada liburan Natal 2016 lalu, Asworo sempat mengunjungi keluarga besar Catarina di Yogyakarta.

"Pulang dari Jogya, sempat ketemu dengan orangtua Catarina. Saya bilang ingin menikahi Catarina dan mereka sudah setuju semua. Orang tua saya juga rencana mau ke Palembang, tapi dibilang tidak usah karena nantinya akan ketemu di Yogyakarta, jadinya dilamar lewat telpon saja," ungkapnya, Rabu (14/6/2017)

Setelah itu DOMINO206.COM tanggal pernikahan pun dipilih yakni pada 5 September pada 2017 mendatang.
Sebagai persiapan awal, pada 7 Mei lalu Catarina mengajak Asworo pergi ke Yogyakarta lagi untuk membeli souvenir, mengurus berkas-berkas, hingga foto pra-wedding.

Namun, Asworo bilang tidak ada biaya, tapi ia tetap akan berusaha mencari pinjaman untuk biaya pernikahan.

"Tanggal 7 Mei, mau ke Jogya untuk persiapan dan perlengkapan. Saya iyakan saja, Catarina bilang pokoknya uang sudah ada," ucapnya.

Termasuk gedung untuk resepsi pernikahan pun, diakui Asworo, sudah dibooking oleh orangtua Catarina dan diberikan down payment (DP).
Korban sendiri yang bekerja di perusahaan alat berat di Prabumulih itu, juga sudah memberikan DP untuk Wedding Organizer, yang akan mempersiapkan pernikahan mereka.




"Saya bantu yang kecil-kecil, biaya Sekar Ayu (Wedding Organizer) itu kami berdua uangnya," ungkap Asworo datar.

Namun rencana menuju jenjang pernikahan itu sedikit terhambat, karena Asworo mengaku belum ada biaya untuk melunasi semua DP untuk resepsi pernikahan.

Pengakuan itu justru ia sampaikan saat hendak pergi ke Jogya bersama korban pada 6 Mei lalu, hingga sepanjang perjalanan dari Prabumulih - Palembang, keduanya kerap bertengkar.
Sebelumnya, Asworo menjemput Catarina dengan mobil sewaan jenis Innova pada pukul 
18.00 dan tiba di Palembang pukul 22.00 dan langsung menuju hotel di Jalan Anwar Sastro.

Di hotel itu, keduanya pun sempat bertengkar kembali, hingga hanya Catarina yang menginap di hotel, sedangkan Asworo memilih pulang ke kosannya di daerah Bangau.
"Saya bilang uang gak ada, terus cekcok. 'Gimana sih kok belum ada uang, katanya sudah siap?," Terus saya jawab belum dapet uangnya," ungkap Asworo.
Asworo yang merasa terdesak, tidak bisa berpikiran panjang lagi.

Dia tidak lagi berpikiran untuk pergi ke Yogyakarta, tapi merencanakan untuk membunuh Catarina dan mengambil harta bendanya.

Keesokan harinya, 7 Mei, pagi-pagi buta pukul 5.00 WIB, Asworo menjemput Catarina dari 
hotel dengan modus tetap melanjutkan rencana mereka pergi ke Yogyakarta.

Namun bukannya lewat jalan protokol, Asworo malah lewat jalan pintas dari Sekip menuju ke Kenten dan tembus ke jalan Nurdin Panji menuju Bandara SMB II.

"Saat di Jalan Nurdin Panji itu, mobilnya saya belokin ke Jalan Sungai Sedapat, terus Catarina saya pukul tiba-tiba. Saat dia tidak sadar, saya tarik ke kursi belakang sebelah kiri

lalu saya pukul di mukanya lagi pakai kunci setir beberapa kali. Waktu itu posisinya sekarat, saya cek denyut nadinya masih ada, lalu saya tarik keluar dan dibuang ke semak-semak," ucapnya.


































Tidak ada komentar:

Posting Komentar